Kemajuan teknologi berdampak positif pada mudah dan cepatnya
transaksi perbankan. Saat ini Anda dapat melakukan transaksi perbankan
di mana saja dan kapan saja, melalui internet (e-banking), telepon
selular (m-banking), telepon (phone banking), atau pun pesan singkat
(sms-banking).
Akan tetapi, selain memberikan kemudahan, beragam
transaksi ini juga dapat disalahgunakan. Maka diperlukan kehati-hatian
para nasabah. Untuk itu pastikan mengetahui beberapa modus operasi
kejahatan perbankan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) tingkat
kejahatan perbankan mengalami kenaikan. Pada Mei tercatat 1.009 kasus
fraud yang dilaporkan dengan nilai kerugian mencapai Rp2,37 miliar.
Jenis fraud paling banyak adalah pencurian identitas dan Card Not
Present, masing-masing sebanyak 402 kasus dan 458 kasus. Nilai kerugian
masing-masing Rp1,14 miliar dan Rp545 juta yang dialami 18 penerbit.
Berikut ini adalah sejumlah tips yang anda perlukan untuk menghindari dari tindak kejahatan perbankan:
1. Penipuan lewat teleponDilakukan
oleh pelaku kejahatan dengan menelepon Anda dan mengabarkan Anda
mendapat hadiah, keluarga mengalami musibah atau menyatakan minat atas
barang yang Anda iklankan. Berdasarkan hal tersebut si penelepon akan
”memandu” Anda untuk menuju ATM dan menuntun Anda mengikuti instruksi
penelpon.
Cara menghindarinya:
Cek dulu identitas penelepon.
Segera tutup telepon dan lakukan pengecekan atas informasi yang Anda
terima. Pada umumnya perusahaan penyelenggara undian tidak meminta
pemenang untuk mentransfer sejumlah dana kepada perusahaan
penyelenggara.
Modus lain jika Anda menerima telepon yang
mengabarkan bahwa keluarga Anda mengalami musibah, jangan panik dan
jangan mengikuti perintah penelepon. Tanyakan indentitas penelepon dan
lakukan pengecekan.
2. Penipuan lewat emailAda
kalanya Anda menerima email yang seolah-olah berasal dari bank dan
kelihatannya asli. Dalam modus ini pelaku kejahatan meminta Anda
memasukkan nomor rekening, dan nomor PIN.
Cara lainnya adalah
membuat website alamat bank Anda yang seolah-olah asli tetapi sebenarnya
palsu. Anda akan diminta untuk memasukkan nomor rekening dan nomor PIN
Anda dalam website ini dengan ”alasan” untuk pengkinian data pribadi
Anda.
Cara menghindarinya:
Jangan pernah membalas email yang
meminta Anda memasukkan nomor rekening (atau user-id) dan nomor PIN.
Tidak mungkin bank Anda meminta data pribadi melalui email karena bank
sudah memiliki informasi tersebut. Jika Anda masuk ke website bank Anda
untuk melakukan transaksi, pastikan alamat website Anda sudah benar dan
Anda memiliki prosedur keamanan tambahan seperti token, di samping
user-id dan password.
3. Penipuan melalui penawaran investasi dengan imbalan bunga tinggiDalam
modus ini suatu perusahaan menawarkan investasi dengan janji akan
memberikan imbal hasil yang sangat tinggi. Berhati-hatilah dengan
penawaran seperti ini karena terdapat sejumlah penawaran yang terbukti
tidak dapat memenuhi imbal hasil sebagaimana dijanjikan.
Cara menghindarinya:
Tanyakan
pada diri Anda apakah wajar imbalan bunga yang sangat tinggi atas
investasi Anda. Lakukan pengecekan terlebih dulu atas kredibilitas
perusahaan yang menawarkan investasi. Yakinkan Anda terlindungi dari
sisi hukum sebelum memutuskan untuk melakukan suatu investasi.
4. Penipuan dengan menggunakan kartu kredit di internetSekarang
ini semakin banyak toko atau merchant yang menawarkan produk dan jasa
melalui telepon ataupun internet, dengan kemudahan pembayaran
menggunakan kartu kredit. Anda hanya diminta untuk menyebutkan nomor
kartu kredit, masa berlaku (expiry date), dan 3 (tiga) digit kode
rahasia yang tertera di bagian belakang kartu kredit Anda, lalu
transaksi pun terlaksana.
Cara menghindarinya:
Pastikan Anda
mengerti tentang produk dan jasa yang ditawarkan dari toko atau merchant
tersebut, serta memahami tentang syarat & ketentuan dari barang
atau jasa yang ditawarkan. Jangan berikan nomor kartu kredit, masa
berlaku dan 3 (tiga) digit kode rahasia yang terletak di bagian belakang
kartu kredit Anda, kepada siapapun sebelum Anda menyetujui manfaat
produk dan jasa yang ditawarkan.
5. Pemalsuan nomor call centerDalam
modus ini pelaku kejahatan membuat seolah-olah mesin ATM bank Anda
rusak dan kartu Anda tertelan. Karena panik, Anda tanpa sadar akan
menghubungi nomor call center ”palsu” yang ada di sekitar mesin ATM.
Kemudian Anda akan diminta penerima telepon untuk menyebutkan nomor PIN
dan dijanjikan bahwa kartu ATM pengganti akan segera dikirimkan. Dengan
berbekal PIN dan kartu Anda, pelaku kejahatan akan mengambil uang Anda.
Cara menghindarinya:
Catat
nomor telepon 24 jam dari bank di mana Anda menjadi nasabah. Jika Anda
menghubungi nomor tersebut, pada umumnya Anda akan dijawab oleh mesin
penjawab otomatis dan diminta untuk memasukkan pilihan jasa tertentu.
Anda dapat memilih menu yang langsung terhubung dengan bagian
pelayanan nasabah. Jangan pernah memberikan nomor PIN karena bank tidak
akan pernah meminta nomor PIN nasabahnya. (ren)
http://us.m.news.viva.co.id/news/read/355515-5-modus-penipuan-bank-dan-cara-menghindarinya
No comments:
Post a Comment