Menu Atas

BankSyariah     BaselCommittee     PerangMataUang     Ekonomi     Kontak     About Us     Video    

Monday, October 31, 2016

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019

Industri perbankan syariah nasional terus tumbuh dengan laju pertumbuhan bervariasi sesuai dengan kondisi ekonomi dan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangannya sejak lebih dari dua dekade, tepatnya sejak 1992. Otoritas perbankan, baik ketika diemban Bank Indonesia maupun setelah menjadi tugas dan kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara konsisten terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong perkembangan industri perbankan syariah nasional agar dapat tumbuh sehat, berkelanjutan dan semakin memiliki kontribusi positif dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkualitas.
Potensi manfaat dari perkembangan industri perbankan syariah bagi kemaslahatan ekonomi nasional sudah banyak dibuktikan dan dirasakan dari perjalanan sejarah perbankan syariah Indonesia dan negara lain. Perkembangan industri perbankan syariah yang lebih cepat dan besar setidaknya memberikan kontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan khususnya bagi masyarakat yang menginginkan layanan keuangan yang memenuhi prinsip syariah pada berbagai level usaha. Mulai dari usaha korporasi hingga masyarakat akar rumput yang belum terjangkau layanan keuangan formal.
OJK menyusun rencana strategis baru untuk perkembangan industri perbankan syariah nasional. Rencana strategis tersebut dinamakan Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019. Penamaan dan rentang periode perencanaan disesuaikan dengan roadmap sektoral jasa keuangan lainnya di OJK. Roadmap ini diharapkan dapat memberikan panduan arah yang ingin dicapai, termasuk inisiatif terencana untuk mencapai sasaran pengembangan yang ditetapkan serta mewujudkan sasaran pengembangan industri perbankan syariah nasional.

Saturday, February 13, 2016

Peran Konsultan Keuangan Mitra Bank

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Disamping jumlahnya yang besar juga terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Hal ini juga memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja.
Dalam beberapa tahun belakangan ini tampak adanya perubahan perilaku bisnis perbankan yang lebih mengarah pada segmen UMKM. Kondisi ini sangat berbeda dengan era masa lalu dimana orientasi penyaluran kredit perbankan memusatkan pada korporasi yang dianggap memberikan keuntungan besar secara ekonomis. Sedangkan sektor UMKM kerap kali mengalami hambatan dalam memperoleh akses dana dan sering dibiayai melalui program pemerintah yang cenderung bersifat subsidi atau dana relatif murah dari para donor.
Dalam era perdagangan bebas, kebutuhan para pelaku UMKM akan akses teknologi informasi, akses pasar, teknologi tepat guna dan berbagai produk yang menggunakan sentuhan pengetahuan sudah tidak bisa ditawar lagi. Mengandalkan produk tradisional tanpa melakukan inovasi akan semakin ketinggalan. Sehingga inovasi sangat dibutuhkan agar produk dan jasa tetap diterima pasar. Lahirnya Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) pada saat ini, menjadi bagian yang penting dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah.
Sesuai ide dasar pembentukannya KKMB diharapkan sebagai jembatan dan penghubung antara pelaku UMKM dengan kalangan perbankan. KKMB sebagai konsultan pendamping diharapkan mampu dan berkembang layaknya sebagai lembaga profesi. Disamping itu juga diharapkan mampu menegakkan etika profesi yang senantiasa melindungi kepentingan UMKM sebagai mitra dalam usahanya.
Lalu bagaimana KKMB agar mampu menghidupi dirinya dan mandiri. Ada pandangan yang berbeda mengenai KKMB ini yang pertama pandangan yang belum mempercayai seseorang konsultan bisa hidup layak hanya mengandalkan pelaku UMKM sebagai segmen pasarnya. Dan pandangan yang kedua adalah KKMB harus mampu menciptakan produk, mengemas, menawarkan dan menjualnya kepada pelaku pelaku UMKM sebagai target pasarnya.
Jasa konsultasi bisnis dan pendampingan yang ditawarkan oleh KKMB, bisa beberapa bentuk seperti layanan pembuatan proposal kredit, layanan membantu mendapatkan pendanaan, layanan monitoring dan supervisi kredit, pusat informasi bisnis, layanan pelatihan manajemen.
Untuk meningkatkan SDM konsultan KKMB diperlukan pelatihan-pelatihan, yang diantaranya bisa diakses melalui salah satu fungsi Bank Indonesia dalam peningkatan capacity building UMKM. Antara lain pelatihan dan kegiatan penelitian yang menunjang pemberian kredit. Seperti bazar intermediasi, pengembangan sistem informasi terpadu pengembangan usaha kecil.
Bagi Perbankan konsultan KKMB bisa menjadi mitra usaha dalam akses kredit, karena bank sedikit terbantu adanya pra analisis yang telah dilakukan konsultan KKMB sampai pemantauan setelah akad kredit diberikan. Konsultan KKMB yang dibentuk oleh satgas KKMB di masing masing wilayah yang ada perwakilan kantor Bank Indonesia mempunyai tugas yang mulia dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional berbasis kerakyatan dan sekaligus mengurangi kemiskinan.
Secara individu konsultan KKMB dilahirkan tidak terikat dalam suatu sistem penyaluran kredit dan diharapkan terjadi kemitraan secara alami antara UMKM dan Perbankan. Adanya beberapa lembaga atau instansi yang mempunyai kepedulian dengan pengembangan UMKM
kiranya diperlukan berbagi peran agar KKMB dapat bersinergi menetapkan langkah langkah yang terbaik, sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM.
Kiprah KKMB akan nampak nantinya bila ada indikator keberhasilannya seperti meningkatnya jumlah UMKM yang bankable dan meningkatnya jumlah kredit yang tersalurkan kepada pelaku UMKM.

Drs. Sudjendro, MSi / Pemerhati Perbankan