Boediono: Saya Tidak Mengambil Keuntungan Pribadi
Irwan Nugroho - detikFinance
Jakarta - Wakil Presiden Boediono mengaku dirinya sama sekali tidak mengambil keuntungan pribadi dalam kebijakan penyelamatan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Penyelamatan semata-mata dilakukan untuk menghindari dampak krisis global masuk ke Indonesia.
"Tidak terbersit sedikit pun saya dan Ketua KSSK (kala itu dijabat Sri Mulyani) untuk mengambil keuntungan pribadi dari kebijakan penyelamatan Bank Century, apalagi niat merugikan negara," katanya di istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (5/3/2010).
Menurutnya, kebijakan yang telah diambilnya saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) kala itu merupakan langkah yang tepat. Hasilnya sudah terbukti kalau Indonesia sampai saat ini sudah berhasil menepis dampak krisis ekonomi global.
Boediono menambahkan, sejauh ini belum terdeteksi kerugian negara akibat penyelamatan Bank Century. Kalaupun ada kerugian, ia berpendapat nilainya aka jauh lebih kecil ketimbang Bank Century harus ditutup yang bisa mengakibatkan ditutupnya bank-bank lainnya.
"Seandainya terjadi (kerugian negara) saya yakin biayanya lebih kecil ketimbang kerugian nyata jika Bank Century ditutup. Karena negara harus membayar simpanan para nasabah yang jumlahnya cukup besar," tambahnya.
Selain kerugian negara yang diperkirakan akan cukup besar, dampak lain jika Bank Century ditutup adalah rusaknya sistem keuangan yang selama ini telah dibangun dengan baik.
"Jika sistem keuangan rusak, bukan hanya bankir dan pemilik bank yang kena dampaknya. Tetapi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.
(ang/qom)
No comments:
Post a Comment