Menu Atas

BankSyariah     BaselCommittee     PerangMataUang     Ekonomi     Kontak     About Us     Video    

Sunday, December 1, 2013

Dorong masyarakat melek keuangan, OJK libatkan 2.600 lembaga

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melibatkan sekitar 2.600 lembaga keuangan bank dan non-bank untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan produk dan layanan keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad telah resmi meluncurkan cetak biru strategi nasional literasi keuangan Indonesia. Program ini bertujuan agar masyarakat Indonesia melek atau paham akan industri jasa keuangan yang aman. Serta mendorong lembaga jasa keuangan untuk mengembangkan produk dan jasa keuangan yang dibutuhkan masyarakat.

"Terdapat 2.600 lembaga keuangan tentunya ada 2.600 program strategi keuangan yang menjangkau lapisan masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan dalam peluncuran program tersebut, di Jakarta Convention Center, Selasa (19/11).

Menurutnya, saat ini, masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang rendah soal industri keuangan. Penilaian tersebut didasarkan kepada hasil survei nasional literasi keuangan yang dilakukan OJK pada semester satu tahun ini di 20 provinsi. Survei melibatkan 8 ribu responden yang dipilih berdasarkan metode stratified random sampling.

"Ada enam sektor produk jasa keuangan terdiri dari sektor perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, dana pensiun dan pasar modal. Kenyataannya, masyarakat masih minim pengetahuan di lima sektor industri keuangan," jelas dia.

Dia menjelaskan, hasil survei menunjukkan, responden yang memahami jasa perbankan hanya 22 persen. Padahal, sebanyak 57 persen responden telah menggunakan jasa perbankan.

Kemudian, responden yang memahami asuransi hanya 18 persen. Sayangnya, responden yang memanfaatkan produk asuransi hanya 12 persen.

Sementara, responden yang paham mengenai pegadaian sebesar 15 persen. Pengguna jasa gadai hanya lima persen.

Terkait lembaga pembiayaan, hanya 10 persen responden yang paham. Dan, hanya enam persen yang memanfaatkannya

Pemahaman responden soal dana pensiun lebih rendah lagi, hanya tujuh persen. Sementara, yang memanfaatkan produk dana pensiun hanya 2 persen. "Terdapat 81 orang dari setiap 100 responden tidak mengenal dana pensiun."

Terparah, responden yang paham pasar modal hanya 4 persen. Sementara, responden yang terjun ke pasar modal kurang dari satu persen.

http://www.merdeka.com/uang/dorong-masyarakat-melek-keuangan-ojk-libatkan-2600-lembaga.html